Garis waktu Pengembangan mRNA
Pada tahun 1961, Brenner dkk menemukan mRNA untuk pertama kalinya sebagai zat hereditas perantara dalam dogma sentral (dari DNA, ke RNA, ke protein). Pada tahun 1990, mRNA yang ditranskripsi in vitro sepenuhnya diekspresikan melalui injeksi langsung ke sel mamalia, menunjukkan dengan sukses untuk pertama kalinya bahwa mRNA dapat diekspresikan in vivo dan vaksin berbasis mRNA dapat dikembangkan.
Sejak itu, pola struktural, penyuntingan, pengiriman, dan teknologi terkait lainnya untuk mRNA telah berkembang pesat. Dan mRNA ex vivo pertama kali ditransfeksi ke dalam sel dendritik pada tahun 2002 dalam uji klinis untuk merangsang sel T sitotoksik melawan kanker. Pada tahun 2020, vaksin mRNA untuk penyakit koronavirus 2019 (COVID-19) disetujui, yang semakin meningkatkan minat dan harapan terhadap mRNA. Saat ini, vaksin dan obat berbasis mRNA sedang dipelajari secara aktif untuk pengobatan berbagai macam penyakit, termasuk penyakit menular, kanker, dan defisiensi protein/enzim.
Informasi Lebih Lanjut tentang Teknologi Biosintesis mRNA
Aplikasi mRNA
vaksin MRNA
terapi mRNA
Lainnya
Yaohai Bio-Pharma Menyediakan Solusi Satu Atap untuk RNA
Hasil Kustom
Grade
|
Hasil Pekerjaan
|
Spesifikasi
|
Aplikasi
|
non-GMP
|
Zat Obat, mRNA
|
0,1~10 mg (mRNA)
|
Penelitian praklinis seperti transfeksi sel, Pengembangan metode analitis, Studi pra-stabilitas, Pengembangan formulasi
|
Produk Obat, LNP-mRNA
|
GMP, Sterilitas
|
Zat Obat, mRNA
|
10 mg~70 g
|
Investigational new drug (IND), Ijin uji klinis (CTA), Pasokan uji klinis, Aplikasi lisensi biologis (BLA), Pasokan komersial
|
Produk Obat, LNP-mRNA
|
5000 vial atau suntikan prasetel/kartrid
|