Mengenai produksi massal mRNA, transkripsi in vitro (IVT) adalah metode yang lebih efisien dan matang. Reaksi IVT mengadopsi DNA plasmid linierisasi yang mengandung promotor T7 sebagai templat, dan mRNA disintesis dengan nukleosida trifosfat (NTPs) sebagai substrat dengan adanya T7 RNA polimerase.
Modifikasi nukleotida merupakan terobosan dalam eksplorasi mRNA, dimana molekul mRNA yang tidak dimodifikasi dikenali oleh sensor RNA intraseluler untuk mengaktifkan imunitas bawaan. Untuk pertimbangan imunogenisitas mRNA in vivo dan efisiensi translasi, proses IVT biasanya menggunakan jenis NTP tertentu yang dimodifikasi, dan nukleotida umum yang dimodifikasi adalah pseudouridine (Ψ), N1-methyl-pseudouridine (N1Ψ), dan 5-methylcytosine (5mC).
Diagram reaksi transkripsi in vitro (IVT).
Layanan Opsional | Detail Layanan | Periode Pengiriman (Hari Kerja) |
Transkripsi in vitro (IVT) | IVT, transkripsi in vitro | 1 |
Modifikasi nukleotida (Ψ/N1Ψ/5mC, dll.) | ||
Penghapusan templat DNA (DNase I) | ||
Optimalisasi kondisi IVT - opsional | Desain dan optimalisasi komponen reaksi IVT | 2-5 |
Meningkatkan stabilitas mRNA dan ekspresi protein in vivo.
Persiapan fragmen mRNA hingga 10kb dapat dicapai.
Dengan mengoptimalkan kondisi reaksi IVT, laju transkripsi mencapai 1:200.
Kontrol ketat terhadap RNase melalui lingkungan eksperimental dan bahan habis pakai dapat secara efektif mencegah degradasi mRNA.
Sistem reaksi IVT saat ini secara kasar dioptimalkan untuk sistem sintetik dengan panjang sekitar 100 nt, bukan untuk mRNA dengan panjang sewenang-wenang. Semakin panjang urutan mRNA, semakin sulit untuk ditranskripsi dan semakin rentan terhadap degradasi.
Untuk menyiapkan urutan mRNA yang disesuaikan dengan panjang sekitar 10 kb, Yaohai Bio-Pharma telah berhasil menyiapkan sampel berkualitas tinggi dengan rasio transkripsi tinggi 1:135 dan memperoleh 135 μg produk mRNA yang awalnya dimurnikan setelah 1 μg plasmid linierisasi ditranskripsi secara in vitro melalui desain eksperimental yang ketat, optimalisasi kondisi reaksi yang berkelanjutan, dan kontrol ketat terhadap RNase.
Identifikasi mRNA (Elektroforesis Gel Agarosa)