Leishmaniasis adalah penyakit parasit mematikan yang disebabkan oleh Leishmania spp. Dan ditularkan melalui gigitan lalat pasir. Penyakit ini merupakan darurat kesehatan masyarakat global. Spesies Leishmania yang berbeda dapat menyebabkannya bermanifestasi dalam tiga bentuk klinis yang berbeda: leishmaniasis kulit (CL), leishmaniasis mukokutan (MCL), dan leishmaniasis visceral (VL). Saat ini belum ada vaksin terdaftar untuk melawan leishmaniasis manusia.
Antigen berikut telah menjadi subjek penelitian intensif pada sejumlah kandidat vaksin subunit rekombinan: LeIF, gp63, p36/LACK, A-2, PSA-2/gp46/M-2, FML, LCR1, ORFF, KMP11, LmSTI1 , TSA, HASPB1, protein Q, sistein protease B (CPB), dan A (CPA).
Studi klinis fase II untuk vaksin antigen rekombinan berdasarkan LEISH-F1, LIESH-F2, dan LEISH-F3 telah selesai, yang menunjukkan potensi mereka sebagai kandidat vaksin melawan leishmaniasis. LEISH-F1 adjuvan MPL-SE terdiri dari LEISH-F1 (Leish-111f), protein rekayasa yang dikodekan oleh 3 gen: L.major homolog antioksidan spesifik tiol eukariotik (TSA), protein-1 yang diinduksi stres (LmSTI1), dan L.braziliensis faktor pemanjangan dan inisiasi (LeIF). LEISH-F2 berasal dari LEISH-F1, dengan pengganti asam amino glutamin (Gln) untuk Lys274, yang meningkatkan proses produksi.
GL-SE adalah bahan pembantu yang ada di LEISH-F3, tetapi nukleosida hidrolase (NH) rekombinan dan sterol 24-c-metiltransferase (SMT) terdapat secara terpisah.