Toksin Difteri (DT) merupakan eksotoksin yang dihasilkan oleh Corynebacterium diphtheriae, bakteri patogen penyebab utama penyakit difteri. Toksin difteri merupakan rantai polipeptida dari 535 asam amino yang terdiri dari dua subunit terikat disulfida yang disebut toksin AB.
Vaksin toksin difteri yang didetoksifikasi telah disetujui untuk melindungi manusia terhadap infeksi Corynebacterium diphtheriae.
Selain itu, toksin difteri mampu mentranslokasi protein eksogen melalui membran sel sel mamalia yang biasanya kedap terhadap protein makromolekul. Kemampuan unik ini dapat digunakan untuk mengangkut protein profilaksis atau terapeutik.
Menactra (Sanofi) adalah vaksin konjugasi toksoid difteri polisakarida yang dilisensikan untuk pencegahan infeksi meningokokus (Cluster A, C, Y dan W-135). Polisakarida yang diturunkan secara kovalen terikat pada toksoid difteri yang didetoksifikasi formaldehida, dimurnikan dengan filtrasi serial. Vaksin ACYW meningokokus lainnya, Menveo (GlaxoSmithKline), dibuat berdasarkan protein pembawa CRM197, sedangkan MenQuadfi (Sanofi) didasarkan pada tetanus toxoid (TT).
Toksoid difteri ditemukan sebagai protein pembawa untuk terapi antikanker dalam uji klinis. Resimmune menerapkan toksoid difteri terpotong yang menyatu dengan dua fragmen antibodi CD3ε rantai tunggal. Resimun diekspresikan secara rekombinan dalam ragi (Pichia pastoris) dan pemurniannya dilakukan dengan pertukaran anion dan kromatografi interaksi hidrofobik.