CRM197 merupakan mutan toksin difteri yang tidak beracun dimana asam glutamat (Glu) pada posisi 52 telah digantikan oleh glisin (Gly), sehingga kehilangan aktivitas ADP-ribosyltransferase dari toksin aslinya. Seperti toksin difteri, CRM197 menyediakan rantai polipeptida tunggal dari 535 asam amino (~58.4 kD) yang terdiri dari dua subunit yang dihubungkan oleh ikatan disulfida.
CRM197 telah dimasukkan ke dalam beberapa vaksin konjugat yang disetujui dan banyak digunakan sebagai protein pembawa dalam vaksin konjugat.
Hibtiter adalah vaksin konjugat yang disetujui mengandung CRM197 untuk mencegah Influenza Haemophilus tipe b. FDA menyetujui dua vaksin polisakarida terkonjugasi CRM197, Prevnar 13 (13-valent) dan Prevnar 20 (20-valent), untuk pencegahan Pneumokokus infeksi, yang dikembangkan oleh Wyeth (sekarang Pfizer). Menveo adalah vaksin meningitis ACWY yang juga menyediakan vaksin polisakarida terkonjugasi CRM197. Ini dikembangkan oleh GlaxoSmithKline (GSK). Varian tidak beracun dari toksin difteri CRM197 diisolasi dan dimurnikan dari kultur Corynebacterium diphtheriae strain yang ada dalam vaksin di atas.
Merck menggunakan CRM197 rekombinan yang dihasilkan di Pseudomonas fluorescens dalam vaksin pneumokokus yang disetujui FDA dan EMA, Vaxneuvance.
Penelitian juga menunjukkan bahwa ekspresi rekombinan CRM197 terlarut dalam Escherichia coli (E.coli) telah mencapai hasil multi-gram/L.