Obat Polipeptida: Masa Depan Biomedis Indonesia
Pasar obat polipeptida mengalami pertumbuhan pesat di sektor biomedis, dengan tingkat pertumbuhan gabungan tahunan sebesar 8.5% secara global dari tahun 2020 hingga 2030, yang diperkirakan akan mencapai US$141.8 miliar pada tahun 2030.
Obat polipeptida diproduksi melalui metode seperti sintesis kimia & rekombinasi genetik. Penelitian dan pengembangan difokuskan pada obat GLP-1 (misalnya Semaglutide) dan analog insulin (misalnya Insulin icodec), yang terkenal karena aktivitasnya yang tinggi, selektivitasnya yang tinggi, efek samping yang rendah, dan stabilitasnya yang luar biasa.
Metode Sintesis Umum:
1. Sintesis Kimia: Meniru pembentukan ikatan peptida dalam sistem biologis. Cara ini menawarkan keuntungan berupa proses produksi yang terkendali dan kemampuan untuk memodifikasi urutan tertentu. Cara ini juga memiliki kekurangan seperti pembentukan produk sampingan (misalnya ikatan disulfida) dan menghasilkan limbah berbahaya, yang berdampak pada lingkungan.
2. Rekombinasi Genetik: Metode ini melibatkan penyisipan gen yang mengkode polipeptida yang diinginkan ke dalam sel inang, menggunakan mekanisme biosintesisnya. Kekuatan metode ini terletak pada kemiripannya dengan proses biologis alami, yang menghasilkan obat polipeptida yang lebih mirip dengan zat bioaktif alami. Lebih jauh lagi, metode ini menghasilkan lebih sedikit limbah, sehingga meminimalkan dampak lingkungan. Yaohai Bio-pharma telah mengembangkan teknologi rekombinasi genetik canggih yang memanfaatkan sistem ekspresi mikroba yang telah mapan. Perusahaan ini telah mengumpulkan banyak pengalaman dalam proyek analog insulin dan semaglutida, yang memenuhi berbagai kebutuhan klien akan obat polipeptida.
aplikasi:
Obat polipeptida memiliki aplikasi yang luas di seluruh sistem endokrin, imun, pencernaan, dan kardiovaskular. Obat-obatan tersebut secara umum dapat dikategorikan menjadi empat jenis:
1. Polipeptida Hormonal dan Turunannya: Pengembangan obat polipeptida awal difokuskan pada hormon manusia yang membutuhkan konsentrasi rendah karena waktu paruhnya pendek dan biaya sintesisnya tinggi. Obat ini meliputi obat peptida pendek seperti insulin, oksitosin, hormon antidiuretik, dan somatostatin, yang masih digunakan hingga saat ini.
2. Polipeptida Alami: Ini mencakup metabolit sekunder mikroba dan peptida aktif yang diisolasi dari amfibi dan racun serangga, seperti peptida ICK.
3. Vaksin Polipeptida: Vaksin polipeptida memiliki keunggulan dibandingkan vaksin tradisional yang dilemahkan dan tidak aktif. Vaksin ini dapat mencegah penyakit menular dan tidak menular, bahkan mengobati penyakit Alzheimer dan keganasan.
4. Sistem Pengiriman Obat Polipeptida: Terutama menargetkan gangguan metabolik dan tumor, sistem ini juga meluas ke penyakit saluran kemih, pernapasan, ortopedi, pencernaan, endokrin, saraf pusat, dan kardiovaskular.
Kesimpulan
Dengan lonjakan permintaan pasar yang terus-menerus terhadap obat polipeptida, industri polipeptida berada pada posisi yang tepat untuk perkembangan yang cepat, menjadi salah satu sektor utama dalam industri biomedis. Ingat, pengalaman proyek CDMO Yaohai Bio-Pharma dalam obat polipeptida telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun, menjadikannya pilihan yang optimal untuk mempercepat bisnis obat polipeptida Anda.
Yaohai Bio-Pharma juga secara aktif mencari mitra global baik institusional maupun individu dan menawarkan kompensasi paling kompetitif di industri ini. Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami: [email protected]
Fitur Produk
Hot Berita
-
Yaohai Bio-Pharma Lulus Audit QP UE dan Mendapatkan Sertifikasi ISO Triple
2024-05-08
-
Gerbang Bioteknologi, Daring
2024-05-13
-
KONGRES VAKSIN DUNIA 2024 Washington
2024-04-01
-
CPHI Amerika Utara 2024
2024-05-07
-
Konvensi Internasional BIO 2024
2024-06-03
-
KOSMETIK FCE
2024-06-04
-
CPHI Milan 2024
2024-10-08