Memanfaatkan kekuatan VLP untuk Pengobatan Alergi Indonesia
Alergi merupakan penyakit yang umum, dan VLP dalam rekayasa imun menawarkan pilihan pengobatan baru. VLP, yang terbuat dari kapsid virus tanpa materi genetik, sangat imunogenik, memodulasi imunitas secara efisien, dan memiliki tingkat alergenisitas yang rendah.
Untuk alergi makanan, virus tanaman dan hewan dapat dipelajari, dikombinasikan dengan adjuvan dan epitop sel T untuk mengatur respons imun. Perawatan berbasis VLP bertujuan untuk mendorong toleransi dan desensitisasi, meminimalkan efek samping. Alergen terkonjugasi VLP kurang reaktif karena perbedaan fisikokimia dan tampilan alergen berulang pada VLP meningkatkan imunogenisitas sekaligus menghambat reaksi yang dimediasi IgE.
Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang CDMO, Yaohai memimpin dalam produksi VLP. Dengan menggunakan sistem ekspresi mikroba, perusahaan ini telah berhasil menguji vaksin VLP di berbagai proyek. Yaohai memastikan kemanjuran pengobatan berbasis VLP untuk alergi dan kondisi kekebalan tubuh.
VLP yang bergantung pada alergen
VLP ini menginduksi toleransi sel T spesifik alergen dan antibodi pemblokiran dengan mengikat alergen atau epitop sel B tertentu. Contohnya termasuk vaksin alergi buah persik yang terdiri dari protein kapsid Turnip Mosaic Virus (TuMV) dan Pru p3, vaksin alergi kacang tanah yang menggunakan VLP Cucumber Mosaic Virus (CuMV) untuk menampilkan alergen, vaksin alergi serbuk sari rumput yang menggabungkan PreS dengan peptida hipoalergenik, dan vaksin alergi hewan peliharaan yang terdiri dari Fel d 1, VLP CuMV, dan epitop sel T tt830-843, yang menginduksi respons antibodi IgG.
VLP yang tidak bergantung pada alergen
Modulasi Imun Ligand: Upaya untuk beralih dari respons Th2 ke respons Th1 dilakukan melalui VLP terkonjugasi TLR. Ini didasarkan pada VLP fag RNA untai tunggal yang dapat merakit sendiri yang dapat mengaktifkan TLR9 dengan adanya oligodeoksinukleotida sintetis yang kaya CpG.
VLP yang terkonjugasi dengan sitokin: Dengan mengkonjugasikan VLP dengan sitokin efektor tipe 2, autoantibodi penetralisir diinduksi untuk meningkatkan dan mempertahankan peradangan alergi. Namun, pendekatan ini memerlukan upaya mengatasi toleransi terhadap sitokin dan IgE, yang dapat menyebabkan reaksi yang merugikan.
Antibodi Penetralisasi/Pemblokiran IgE: Toleransi terhadap IgE dan reseptornya dapat diubah dengan menginduksi autoantibodi atau antibodi pemblokiran. Hal ini dapat menghambat pengikatan IgE ke reseptornya dan mengurangi kadar IgE serum, tetapi ada risiko produksi autoantibodi dan efek samping terkait.
Kesimpulan
VLP merupakan pendekatan baru dan menjanjikan untuk pengobatan penyakit alergi. Sebagai nanopartikel, strukturnya yang mirip virus, pola berulang, dan ukurannya memudahkan masuk ke sistem limfatik. Ketika diserap dan disajikan oleh sel penyaji antigen (APC), VLP memiliki toksisitas rendah atau tidak beracun, dapat terurai secara hayati, dan tahan terhadap protease. Lebih jauh lagi, VLP dapat membungkus molekul target dan menyajikan antigen melalui fusi kimia atau genetik.
Yaohai Bio-Pharma juga secara aktif mencari mitra global baik institusional maupun individu dan menawarkan kompensasi paling kompetitif di industri ini. Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami: [email protected]
Fitur Produk
Hot Berita
-
Yaohai Bio-Pharma Lulus Audit QP UE dan Mendapatkan Sertifikasi ISO Triple
2024-05-08
-
Gerbang Bioteknologi, Daring
2024-05-13
-
KONGRES VAKSIN DUNIA 2024 Washington
2024-04-01
-
CPHI Amerika Utara 2024
2024-05-07
-
Konvensi Internasional BIO 2024
2024-06-03
-
KOSMETIK FCE
2024-06-04
-
CPHI Milan 2024
2024-10-08